i Let My Brain Runnin..

Listen.. I'm not mainstream humans who like dreaming So, I'm kinds of nature's wild Try to stay hungry and stay foolish knowledge I'm lookin for a new adventure And whatever comes to my way I dont care I know that my way is true I'm sure Allah blessed me.

Wednesday, July 04, 2007

[penyanyi jalanan]


Lengkap sudah perjalanan saat pulang ke Surabaya akhir minggu lalu. Meski hanya dua hari, tiga macam angkutan saya nikmati. Pertama, Gumarang. Kereta ini mengantarkan saya dari stasiun Gambir ke Pasar Turi. Entah kenapa saya memilih kelas bisnis. Padahal, pernah kapok naik kelas ini.
Tahu kenapa?

1.Bikin cedera tulang ekor. Jelas saja, 14 jam duduk di kereta dengan busa minim
di kursi bikin pantat sakit beserta isi-isinya. Untung ekor depan tetap
terkendali.
2.WC kelas ponten. Pernah cebok di toilet pinggir jalan? Tanpa air dan hidangan
‘sisa’ orang lain yang baunya mirip ketiak berambut. Tidak beda jauh dengan
itu!
3.Penjaja jajan. Memang nyanggongnya di setiap pemberhentian stasiun. Tapi,
ramenya jangan harap bisa tidur. Seperti Slankers nonton konser Ian Kasela.

Tapi, ada enaknya juga. Lebih murah 100 ribu daripada Argo Bromo Anggrek. Hmm, jelas lain kali saya pilih Argo, daripada buntut sakit hingga hari keempat ini.

Kedua, perahu rakit. Mengunjungi teman kantor pas pernikahannya. Memang tujuan utama pulang adalah ini. Karena letak rumahnya di seberang Sungai Bengawan Solo, mau nggak mau akses tercepat naek perahu.
lebar sungai ini 25 meter, lumayan merinding kalau ada arus dadakan. Untung saya bisa pulang lagi dari Bojonegoro.

Terakhir, pesawat terbang. Ini adalah jadwal kali pertama saya terbang paling malam.Sengaja memilih keberangkatan terakhir biar nggak keburu-buru. Jadwal take off-nya 00.15! Yah, inilah kalau naik maskapai ecek-ecek kelas Air Asia. Padahal, jadwal tiketnya 22.00.

Parahnya lagi Air Asia tidak ada menerapkan no urut kursi. Siapa cepat datang dia boleh memilih tempat duduk. Aneh, tapi kenapa banyak orang menikmati seperti saya ini. Walhasil, nyampe Cengkareng 01.20. Mau nggak mau ke pulang ke kosan naik taksi berongkos 115 ribu. ahh.. lebih enak singkong di oles ragi... capek dehh... :)